Didalam
akuntansi, bukti transaksi merupakan dokumen sumber dan syarat mutlak dalam
melakukan pencatatn akuntansi ke dalam jurnal (Firdaus, Yoga 2000). Kegunaan utama
dari nbukti transaksi adalah sebagai sumber tertulis dan juga merupakan pertanggungjawaban
atas pelaksanaan suatu transaksi. Jika suatu pencatatan tidak didukung dengan
bukti tertulis yang sah dan kuat, maka kebenaran atas transaksi tersebut
diragukan.
Dalam
tahap pencatatan, dokumen sumber (bukti transaksi) ditinjau dari segi si
pembuatnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Bukti Intern yaitu bukti (dokumen) yang
dibuat atau dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri
2. Bukti ekstern yaitu bukti atau dokumen yang
dibuat atau dikeluarkan oleh pihak luar perusahaan.
Macam-macam
bukti pencatatan ada empat sebagai berikut.
1. Faktur
Faktur adalah
bukti penjualan barang secara kredityang dibuat oleh penjual untuk pembeli.
Bagi penjual, faktur yang dikeluarkan untuk pembeli dsebut faktur penjualan. Sedangkan
bagi pembeli, faktur tersebut dinamakan faktur pembelian. Biasanya faktur ini
dibuat beberapa rangkap sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
2.
Kuitansi
Kuitansi
merupakan surat tanda bukti pembayaran sejumlah uang yang dibuat oleh si
penerima uang. Kuitansi dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian sebelah kiri
(sub kuitansi) sebagai bukti bagi si penerima uang, dan Bagian sebelah kanan diberikan
kepada si pembayar uang. Dalam praktek kuitansi dibuat rangkap, bagian atas
(asli) diberikan kepada si pembayar uang, dan salinannya sebagai arsip bagi si
penerima uang.
3.
Nota Kredit
Nota kredit
adalah perhitungan yang dibuat oleh suatu perusahaan tentang penerimaan kembali
barang karena rusak atau tidak sesuai mutunya dengan pesanan pelanggan. Nota kredit
ini juga dibuat rangkapdua atau tiga. Satu untuk pelanggan dan yang lainnya
untuk bukti sebagai arsip.
4.
Bukti Jurnal
Bukti jurnal (Journal Voucher) adalah bukti pencatatan
yang dibuat perusahaan untuk keperluan intern. Bukti jurnal ini dibuat hanya
untuk keperluan pencatatan saja. Bila perusahaan menggunakan bukti jurnal, maka
dokumen sumber harus dilampirkan pada bukti jurnal tersebut. Bukti jurnal yang
dibuat untuk penerimaan uang tunai disebut bukti penerimaan kas, sedangkan
bukti jurnal yang dibuat untuk mengeluarkan uang tunai disebut bukti
pengeluaran kas. Untuk transaksi lainnya, biasanya dibuat bukti memorial (memo)
yang biasanya disebut jurnal memorial (memorial
post).
Sebelum
bukti pencatatan dicatat ke buku jurnal, terlebuh dahulu bukti tersebut
dianalisis pengaruhnya terhadap harta, utang, dan modal. Dalam pencatatan ke
dalam jurnal, perlu dibuat suatu sistem pencatatan dengan menggunakan mekanisme
debet dan kredit. System tersebut pencatatanya menngunakan akun (account) yang dapat dikelompokkan atas
harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Kumpulan dari akun tersebut
dinamakan buku besar, dengan menggunakan akun buku besar ini, maka pencatatan
transaksi akan lebih sistematis dan akurat.
Akun
merupakan formulir tempat mencatat transaksi yang dapat mempengaruhi
pertambahan atau mengurangan harta, utang, utang, modal, pemdapatan, dan benan.
Dengan adanya aturan mendebet dan mengkredit ini, penambahan dan pengurangan
yang terjadi dalam akun yang bersangkutan dapat dinyatakan dengan mendebet dan
mengkredit akun-akun tersebut.
MEKANISME DEBET
DAN KREDIT
Kelompok Akun
|
+
|
-
|
Saldo normal
|
Harta
|
Debet
|
Kredit
|
Debet
|
Utang
|
Kredit
|
Debet
|
Kredit
|
Modal
|
Kredit
|
Debet
|
Kredit
|
Pendapatan
|
Kredit
|
Debet
|
Kredit
|
Beban
|
Debet
|
Kredit
|
Debet
|
Prive
|
Debet
|
Kredit
|
Debet
|
Comments
Post a Comment