Skip to main content

Upaya Pemerintah dalam Mengurangi Pencemaran Emisi Karbon di Indonesia


Oleh: Hetik Yuliati


Emisi karbon menurut Iptek Voice disebabkan karena adanya pembakaran energi fosil. Hasil pembakaran energi fosil ini akan diserap atmosfir yang dapat menyebabkan pemanasan global (global warming). Dampak utama dari pemanasan global dari emisi karbon ini antara lain adalah naiknya suhu permukaan bumi dan naiknya permukaan air laut.
Dalam upaya mengurangi pencemaran emisi karbon di Indonesia, pemerintah telah melakukan berbagai program, salah satunya adalah program langit biru. Salah satu kegiatan dalam program langit biru ini adalah dengan penghapusan timbel (Pb) dalam bensin. Sejak tahun 2006, Pertamina menyuplai bensin bebas timbel di seluruh Indonesia. Meskipun hal ini sangat telat jika dibandingkan dengan SK Menteri Pertambangan dan Energi No. 1585.k/32-MPE/1999, yang memberikan waktu maksimal penghapusan timbel dalam bensin pada 1 Januari 2003, akan tetapi penghapusan timbel ini sangat mendukung program langit biru yang dicanangkan oleh pemerintah (Prihandana, 2007).
Pada tahun 1996 lalu pemerintah juga telah mencanangkan penggunaan bioetanol sebagai energi alternatif, bahkan pemerintah juga telah menghapus bea cukai untuk perusahaan atau pabrik yang memproduksi etanol yang tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan RI No. 243/KMK.05/1996 tentang Pembebasan Cukai. KEPMEN tersebut bertujuan untuk menyelamatkan udara di Indonesia dari pencemaran dan memberikan kesempatan kepada pabrik-pabrik etanol untuk mengembangkan usaha mereka dalam pemenuhan energi nasional.
Pemerintah juga telah mengatur pemanfaatan bahan bakar alternatif dalam Inpres Nomor 1/2006 yang diberikan kepada 15 pejabat negara, yaitu Menteri Koordi nator (Menko) Bidang Perekonomian, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Pertanian, Menteri Kehutanan, dan Menteri Perindustrian. Kemudian, Menteri Perdagangan, Menteri Negara Riset dan Teknologi, Menteri Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Menteri Negara BUMN, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Negara Lingkungan Hidup, gubernur, dan bupati/wali kota. Dalam Inpres ini persiden menginstruksikan kepada 15 pejabat negara tersebut untuk mengambil langkah-langkah untuk melaksanakan percepatan penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain. Inpres ini selain bertujuan untuk mengurangi kelangkaan BBM di Indonesia, juga untuk mengurangi dampak penggunaan bahan bakar fosil untuk kendaraan bermotor.
Dalam kebijakan yang lain, presiden membuat peraturan dalam PERPRES No. 5 Tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional. Dalam PERPRES ini, presiden mengatur agar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral melakukan koordinasi dan pemberdayaan dengan masyarakat dalam upaya pengembangan energi nasional, melakukan pengembangan infrastruktur energi, melakukan pelestarian lingkungan, menetapkan kebijakan harga energinasional, pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian dalam bidang energi nasional, dan menjamin keamanan pasokan energi nasional dalam upaya keamanan pasokan energi nasional di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Arya Wardhana, Wisnu. 2004. Dampak Pencemaran lingkungan. Yogyakarta. Penerbit Andi Yogyakarta.
Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran, hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. Jakarta. Penerbit Universitas Indonesia.
Husein, Harun. 1993. Lingkungan Hidup Masalah, Pengelolaan, dan Penegakan hukumnya. Jakarta. Bumi Aksara.
Iptek Voice. 2007. Status Emisi Karbon di Indonesia. http://www.ristek.go.id.   [31 Juli 2008].
Komunitas Mahasiswa Sentra Energi. 2008. Bahayanya Pencemaran Udara. http://kamase.org/2008/02/01/bahayanya-pencemaran-udara. [29 Juli 2008].
Organisasi. 2006. Pencemaran Udara pada Lingkungan Hidup Sekitar Kita, Gas Beracun CO, CO2, NO, NO2, SO dan SO2 yang Merusak Kesehatan Manusia. http://organisasi.org. [02 Agustus 2008].
Pertamina Artikel. Bensin Ramah Lingkungan. http://www.pertamina.com.       [29 Juli 2008].
Prihandana, Rama. 2007. Bioetanol Ubi Kayu Bahan Bakar Masa Depan. Jakarta. PT. Agromedia Pustaka.
Salim, Peter. 2002. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta. Modern English Pers.
Sastrawijaya, Tresna. 1991. Pencemaran Lingkungan. Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Sinar Harapan. 2003. Pencemaran Udara Ancam IQ Anak. www.sinarharapan.com. [01 Agustus 2008].
Walhi. 2004. Pencemaran Udara. http://www.walhi.or.id. [29 juli 2008].
Wikipedia. 2007. Pencemaran udara. http://id.wikipedia.org. [01 agustus 2008].

Comments

Popular posts from this blog

CONTOH SOAL PILIHAN GANDA JOB ORDER COSTING 2

Berilah tanda silang pada  a, b, c, d , atau  e  untuk jawaban yang dianggap paling benar pada soal berikut! 1.  Perhitungan akuntansi biaya untuk pembelian bahan baku dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan menggunakan sistem persediaan….. a.   periodik b.   fisik c.   perpectual d.   rata-rata e.   rata-rata tertimbang 2.  PT. Merdu Indah membeli bahan baku secara kredit $50.000, maka jurnalnya adalah….. a.  pembelian               $ 50.000 kas                            $50.000 b.  pembelian               $ 50.000 utang usaha              $ 50.000 c.  bahan baku             $ 50.000 kas                            $ 50.000 d.  bahan baku             $ 50.000 utang usaha              $ 50.000 e.  bahan baku             $ 50.000 surat berharga           $ 50.000 3.  Kartu yang berfungsi sebagai catatan persediaan perpectual dan buku besar pembantu yang mendukung akun bahan baku adalah kartu….. a.         persediaan b.        tenaga kerja

Contoh dan Latihan Soal Jurnal Umum Akuntansi Perusahaan dagang (Plus Jawaban) 2

SOAL Pada Perusahaan Dagang Daventa, selama bulan januari 20 14  terjadi transaksi-transaksi sebagai berikut. Jan 2     Membeli barang dagang seharga Rp 1.500.000,00 dengan syarat pembelian 2/15, n/30. 7      Dijual barang dagangan kepada PT Melati dengan harga Rp 300.000,00 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 8      Dijual tunai barang dagang dengan harga Rp 200.000,00 11   Dibayar sewa gudang Rp 50.000,00 14    Diterima kembali barang yang dijual tanggal 7 januari sebesar Rp 75.000,00 karena rusak 15   Dibeli tunai barang dagang seharga Rp 230.000,00 17    Diterima kas dari penjualan kepada PT Melati untuk pembayaran faktur tertanggal 7  J anuari  setelah dikurangi dengan potongan tunai. 18    Dibayar beban angkut Rp 30.000,00 untuk pengangkutan barang tanggal 8 januari yang lalu 20    Dijual dengan kredit barang dagang kepada Firma Husada Bandung Rp 400.000,00 dengan syarat pembayaran 3/15, n/30 22    Dibeli tunai barang dagang seharga Rp 250.000,00 23

Contoh dan Latihan Soal Jurnal Umum Akuntansi Perusahaan Jasa 2

Berikut transaksi usaha bengkel motor Mimi Mimi selama bulan Nopember 2014. Nop    1      Nona Mimi menyetor uang untuk modal usaha sebesar Rp 30.000.000 2       Dibayar sewa gedung reparasi sebesar Rp 1.000.000 untuk satu bulan 4       Dibeli perlengkapan keperluan kantor bengkel sebesar Rp 2.000.000 secara tunai 5       Dibeli meja, kursi, computer, dan almari untuk kantor sebesar Rp 5.000.000 secara tunai 6       Dibeli perlengkapan untuk reparasi mobil berupa oli, minyak rem, busi, dan lain-lain sebesar Rp 10.500.000 secara tunai 7       Dibeli dengan tunai obeng, alat dongkrak, alat-alat service dan pencuci kendaraan sebesar Rp 6.500.000 8       Diterima pendapatan service dan reparasi motor sebesar Rp 700.000 10     Diterima pendapatan service dan reparasi selama 2 hari sebesar Rp 1.300.000 11     Dibayar beban listrik bulan ini sebesar Rp 150.000 14     Diterima pendapatan service selama 4 hari sebesar Rp 2.800.000 15     Dibayar beban air sebesar Rp 1