Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2014

Apa yang Dimaksud dengan Sekuritas Derivatif

Keinginan investor untuk melindungi dirinya dari adanya risiko investasi di pasar modal dapat diakomodasikan dengan adanya sekuritas derivatif, seperti futures/forwards dan options . Instrumen derivatif merupakan kontrak perjanjian antara dua pihak untuk menjual atau membeli sejumlah barang  pada tanggal tertentu di masa datang dengan harga yang telah disepakati saat ini. Jenis instrumen derivatif adalah option contract (kontrak opsi) dan futures/forward contract .

Apa yang Dimaksud dengan Sekuritas Pasar Modal

Pasar Modal didefinisikan sebagai pasar berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities , maupun perusahaan swasta. Pasar modal memiliki fungsi ekonomi, yaitu menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke borrower. Sedangkan fungsi keuangan dari pasar modal  dilakukan dengan menyediakan dana yang diperlukan  oleh  para borrowers dan lenders menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung  dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan  untuk investasi tersebut.

EVALUASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA EKONOMI NASIONAL DAN PENERAPAN EKONOMI ISLAM SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI INDONESIA

Indonesia merupakan salah satu Negara terbelakang dengan HDI terendah dengan peringkat ke 107 dari 177 di ASEAN. Dalam perhitungan Poverty Index dalam Negara ASEAN, Indonesia juga telah tertinggal sampai pada peringkat ke-47. Tingkat kemiskinan di Indonesia selalu meningkat sebesar 40% per tahun, padaha tingkat kekayaan masyarakat ada yang meningkat hingga 20% per tahun. Jadi disini bisa dilihat bahwa ketimpangan ekonomi yang sangat besar. Ketimpangan perekonomian di Indonesia ini dapat menjadikan Negara Indonesia menuju keterpurukan yang lebih mendalam.

Pengaruh Pasar Derivatif terhadap Krisis Global

Dengan posisi AS sebagai pusat finansial global dan perekonomian terbesar dunia, krisis ini dengan cepat bertransformasi menjadi krisis finansial global dan berpotensi besar menyeret dunia ke dalam depresi global. Berbagai kebijakan yang digulirkan bank sentral dan pemerintah mulai dari skema penyelamatan lembaga keuangan, stimulus ekonomi, injeksi likuiditas hingga intervensi langsung di pasar saham dan uang, tak mampu menahan kejatuhan ini. Penjelasan terpenting yang kurang populer adalah karena kelemahan dalam sistem finansial global itu sendiri yang memfasilitasi krisis untuk semakin membesar dan menyebar luas.

Permasalahan Krisis Global tahun 2008

Jika kita melihat kondisi perekonomian yang terjadi pada saat tahun 2008 harga saham di pasaran banyak mengalami penurunan akibat krisis global. Pada waktu bursa saham Amerika diguncang, dengan menurunnya nilai saham maka dampak krisis itupun terasa diberbagai Negara-negara di dunia. Pada saat ini kita di pasar saham sudah mengenal istilah suatu transaksi derivatif. Banyaknya kalangan yang sedikit akan pengetahuan tentang produk derivatif, maka disini penulis ingin mengungkap mengenai berbagai masalah dan produk derivatif. Suatu transaksi derivatif merupakan sebuah perjanjian antara dua pihak yang dikenal sebagai counterparties (pihak-pihak yang saling berhubungan).

Jenis Efek Derivatif

Secara umum instrument derivative dikelompokkan menjadi 4, yaitu meliputi: 1.       Opsi Opsi adalah kontrak dimana salah satu pihak menyetujui untuk membayar sejumlah imbalan kepada pihak yang lainnya untuk suatu "hak" (tetapi bukan kewajiban) untuk membeli sesuatu atau menjual sesuatu kepada pihak yang lainnya; . Karena sifatnya ini adalah hak, maka pemilik atau pembeli opsi berhak untuk menggunakannya atau tidak. Sementara bagi penjual opsi terikat kewajiban untuk melaksanakan transaksi dalam hal pemilik opsi ingin menggunakan hak yang dimaksud.  Pemilik opsi biasanya hanya akan menggunakan haknya dalam kondisi yang menguntungnya.

Pelaku Transaksi Derivatif

Pelaku transaksi derivatif ada dua sebagai berikut. a.     Pengguna Akhir ( End Users ) Berdasarkan Laporan G-30 tahun 1993, sebagian besar pengguna akhir derivatif yaitu sekitar 80% adalah perusahaan-perusahaan, disamping badan-badan pemerintah dan sektor publik. Alasan-alasan yang mendorong pengguna akhir menggunakan instrumen derivatif adalah: 1)          Untuk sarana lindung nilai ( hedging ); 2)          Memperoleh biaya dana yang lebih rendah; 3)          Mempertinggi keuntungan; 4)          Untuk mendiversifikasikan sumber-sumber dana; 5)          Untuk mencerminkan pandangan-pandangan pasar melalui posisi yang diambil. b.     Pialang (Dealer) Terdiri dari lembaga-lembaga keuangan yang bertindak sebagai pialang. Fungsi dari dealer antara lain: 1)         Menjaga likuiditas dan terus menerus tersedianya transaksi 2)         Memenuhi permintaan pengguna akhir dengan segera 3)         Memberikan kemampuan untuk mempertinggi likuiditas pasar dan efisiens

Pengertian Transaksi Derivatif

Suatu transaksi derivatif merupakan sebuah perjanjian antara dua pihak yang dikenal sebagai counterparties (pihak-pihak yang saling berhubungan). Dalam istilah umum, transaksi derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya tergantung pada diturunkan dari nilai aset, tingkat referensi atau indeks. Saat ini, transaksi derivatif terdiri dari sejumlah acuan pokok ( underlying ) yaitu suku bunga ( interest rate ), kurs tukar ( currency ), komoditas ( commodity ), ekuitas ( equity ) dan indeks ( index ) lainnya. Mayoritas transaksi derivatif adalah produk-produk Over the Counter   (OTC) yaitu kontrak-kontrak yang dapat dinegosiasikan secara pribadi dan ditawarkan langsung kepada pengguna akhir, sebagai lawan dari kontrak-kontrak yang telah distandarisasi ( futures ) dan diperjualbelikan di bursa. Menurut para dealer dan pengguna akhir ( end user ) fungsi dari suatu transaksi derivatif adalah untuk melindungi nilai ( hedging ) beberapa jeni

Pengertian Pasar Derivatif

Derivatif merupakan turunan dari efek utama yang bersifat penyertaan maupun utang, turunan ini dapat berarti dari turunan langsung dari efek pertama maupun turunan-turunan selanjutnya. Produk turunan dari derivatif ini biasanya komoditas seperti emas, hasil pertanian ataupun saham. Derivatif ini merupakan suatu kontrak atau perjanjian yang nilai maupun peluang keuntungannya tergantung dari kinerja asset lain. Jadi dapat diambil suatu kesimpulan bahwa derivatif merupakan instrument keuangan yang nilainya ditentukan oleh harga pasar dari sejumlah aktiva lain. Derivatif keuangan merupakan derivatif yang terdapat pada bursa efek, dimana derivatif keuangan merupakan instrument derivative di mana variabel-variabel yang mendasarinya adalah instrumen-instrumen keuangan, yang dapat berupa saham, obligasi, indeks saham, indeks obligasi, mata uang (currency) , tingkat suku bunga dan instrumen-instrumen keuangan lainny. Instrumen-instrumen derivative ini sering digunakan oleh para pelaku p

Sejarah Perkembangan Derivatif di Dunia

Pasar Derivatif dimulai sekitar tahun 1950-an di Amerika Serikat. Pada masa itu bursa financial futures dunia seluruhnya berbasis di Amerika Serikat dimana pada awalnya semua produk derivatif diperdagangkan di bursa. Chicago Board of Trade (CBOT) dan Chicago Mercantile Exchange (CME) adalah bursa financial futures yang pertama dan sampai sekarang tetap merupakan pusat perdagangan derivatif tunggal terbesar. Bila digabung dengan New York Mercantile Exchange (NYME), CBOT dan CME sampai beberapa tahun terakhir ini telah menguasai sekitar 90% dari semua produk derivatif yang diperdagangkan. Namun saat ini hanya setengahnya yang diperjualbelikan di Amerika Serikat. Perkembangan London Internasional Futures and Options Exchange (LIFFE) dan bursa-bursa di Eropa lainnya seperti Matif di Paris dan Deutsche Terminborse (DTB) di Frankfurt ditambah dengan ekspansi di Tokyo, Hong Kong dan Singapura telah menyebarluaskan pengaruh derivatif ke seluruh dunia. Pangsa pasar derivatif dunia ya